0 Share
Otoloka.id- Kampanye
untuk kendaraan nol emisi makin sering digaungkan di seluruh dunia, bahkan pemerintah di
beberapa negara akan menghapus peredaran kendaraan bermesin konvensional dalam beberapa tahun mendatang.
Mengutip dari drive.co.au, beberapa produsen kendaraan di
Eropa tengah mengembangkan bahan bakar sintetis agar usia masa pakai kendaraan
berbahan internal bisa lebih lama.
Salah satunya adalah Porsche yang sedang mengembangkan bahan
bakar sintetis, yang nantinya akan menghasilkan karbon netral.
Bahan bakar tersebut diharapkan dapat dipakai pada model
Porsche terdahulu agar masih dapat dikendarai minimal sampai sepuluh tahun
mendatang.
Serupa dengan Porsche, BMW juga melakukan hal yang sama melalui
investasi ke perusahaan Prometheus Fuels pada tahun lalu.
Secara teori, bahan bakar sintetis sebenarnya dapat
menggantikan bahan bakar fosil. Namun untuk saat ini, penggunaan bahan bakar
tersebut masih harus dicampur dengan bahan bakar fosil. Seperti yang saat ini
dilakukan pada bahan bakar fleksibel etanol.
Analis otomotif memberi saran, untuk bahan bakar sintetis
tersebut hendaknya dijual dengan harga berkisar Rp63 ribu sampai Rp100 ribu per liter sebagai perkenalan.
Bahan bakar sintetis sendiri terbuat dari campuran karbon dioksida yang ada di atmosfer dengan hidrogen yang berasal dari air.
Proses
tersebut membutuhkan biaya yang mahal, dan punya rasio hasil yang tidak
efisien.
Baca juga: Hitung Biaya Servis Honda Jazz, Termasuk Murahkah?
Hasil penelitian dari International Council on Clean Transportation (ICCT) menunjukkan, bahwa 48 persen energi yang digunakan dalam produksi bahan bakar sintetis hilang dalam proses konversi.
Lalu energi dalam bahan
bakar tersebut akan hilang sebanyak 70 persen selama proses pembakaran.
Sementara pada kendaraan listrik, energi yang hilang sebanyak
20 persen ketika motor menggerakkan roda, dan 10 persen hilang saat melakukan
pengisian daya. Efisiensinya mencapai 70 persen.
Energi yang kurang efisien, serta biaya produksi yang mahal
membuat penggunaan bahan bakar sintetis menjadi kurang solutif.
Baca juga: 10 Mobil Sedan Paling Irit BBM, Kala Elegansi Bertemu Kompromi
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Porsche Frank
Walliser bilang kalau pabrik bahan bakar sintetis yang berada di Chili
ditenagai oleh turbin angin, pajak dan biaya operasionalnya juga rendah. Jadi
itu bisa diatur.
Pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada pertengahan 2022
nanti, dan hasil produksinya akan digunakan pada mobil balap Porsche.