0 Share
Otoloka.id- Meningkatnya
produksi kendaraan listrik, membuat permintaan akan baterai juga meningkat. Namun,
produsen baterai kendaraan listrik Korea Selatan yang menyuplai kendaraan listrik
global menghadapi kekurangan tenaga ahli.
Ada tiga perusahaan Korea Selatan yang memproduksi baterai
kendaraan listrik, yaitu LG Energy Solution, SK On, dan Samsung SDI Co yang
masuk dalam peringkat enam besar penyuplai baterai kendaraan listrik global.
Seperti yang dikutip dari reuters.com, beberapa konsumen
dari tiga perusahaan tersebut adalah Tesla Inc, Volkswagen, dan Ford Motor,
yang merupakan raksasa dalam dunia otomotif.
Seperti kita tahu, permintaan kendaraan listrik dari
produsen tersebut sangat banyak, dan perusahaan penyuplai baterai belum punya
banyak tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan, dan mampu mengembangkan
teknologi yang semakin maju.
"Meskipun kami melihat pertumbuhan industri seperti itu, tampaknya kami menghadapi kekurangan bakat," kata seorang pejabat di LG Energy Solution.
"Sangat penting untuk bisa merekrut tenaga ahli eksternal serta tetap mengembangkan keahlian kita sendiri."
Baca juga: Jual Kendaraan Listrik Harga Murah, General Motors Siap Raup Untung Berlipat
Dalam lima tahun terakhir, permintaan baterai global
meningkat sebanyak dua kali lipat, dan di Korea Selatan ternyata telah
kekurangan hampir 3.000 sarjana yang dibutuhkan pada bidang terkait, seperti penelitian,
dan desain.
Menurut Aliansi Baterai Eropa, peningkatan keterampilan
dalam hal ini tenaga ahli sangat diperlukan, karena di tahun 2025, kemungkinan
kebutuhan pekerja di bidang tersebut membutuhkan sebanyak 800.000 pekerja baru.
Krisis tenaga ahli di Korea Selatan tersebut tentunya akan
merugikan, pasalnya pada tahun 2025 nanti, permintaan baterai untuk pasar
global akan meningkat tiga kali lipat, yang diperkirakan setara dengan 90
miliar Dollar AS.
Baca juga: Menghadapi Kelangkaan Chip Semikonduktor ala General Motors
Beberapa pakar industri otomotif mengatakan, jika kesenjangan tersebut tidak dapat diatasi, kemungkinan besar akan memperlambat laju suplai dan kemajuan baterai pada kendaraan listrik.
Padahal, baterai
tersebut sangat diperlukan ketika dunia ingin cepat beralih ke kendaraan
listrik yang membuat bumi lebih bersih.
"Permintaan talenta di industri baterai melebihi
pasokan, dan pembuat baterai ingin memastikan bahwa mereka memiliki sekelompok
kecil orang yang dapat mengerjakan teknologi ini, sehingga tidak akan ketinggalan di
pasar yang berkembang pesat," kata Cho Hyun-ryul, Analis Sekuritas Samsung.