0 Share
Otoloka.id- Selaku
salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia, Toyota Motor Corp mengajak
beberapa produsen otomotif Jepang lain untuk mengembangkan bahan bakar
alternatif untuk mesin pembakaran internal.
Seperti yang dikutip dari reuters.com, bahwa perusahaan
tersebut pada Sabtu (13/11) lalu mengatakan, bahwa pengembangan bahan bakar
alternatifnya juga meliputi hidrogen dan bahan bakar sintetis yang terbuat dari
biomassa.
Beberapa produsen otomotif Jepang lain yang turut terlibat
adalah Mazda Motor Corp, Subaru Corp, Yamaha Motors, dan Kawasaki Heavy
Industries. Mereka sepakat untuk mengembangkan bahan bakar alternatif untuk
keperluan balapan.
Pengungkapan itu juga dilakukan di sirkuit Okayama, tempat
Toyota balapan dengan mobil berbahan bakar hidrogen mereka, yang dikemudikan
sendiri oleh CEO Toyota, Akio Toyoda.
Untuk membangun teknologi supaya mesin pembakaran internal mampu
disuplai bahan bakar alternatif seperti hidrogen, memang bukan hal yang mudah. Namun,
hal itu dapat menjaga rantai pasokan komponen dan suku cadang yang sudah ada
sejak lama.
Jika semua kendaraan sudah beralih ke tenaga listrik,
pasokan tersebut akan hilang karena jelas, komponen yang dipakai berbeda, dan
beda pula pasokannya.
Namun, memang sudah seharusnya kendaraan bertenaga listrik
harus ada. Apalagi beberapa negara telah memperketat peraturan mengenai emisi
karbon. Di Jepang sendiri, telah sepakat untuk menghilangkan karbon kendaraan
pada 2050.
Toyota pun, saat ini sedang gencar dengan pengembangan mobil
listrik mereka, dan meningkatkan produksinya. Di tahun 2025, produsen tersebut
menginvestasikan dana sebesar Rp191 triliun untuk membangun 15 model mobil
listrik.
Investasi tersebut dipakai untuk memperluas kapasitas
produksi baterai selama sepuluh tahun. Namun, di saat yang bersamaan pabrikan
ini juga mengembangkan mobil dengan bahan bakar hidrogen.
Hal yang sama juga dilakukan pabrikan otomotif lain, yaitu Porsche dan BMW juga sedang mengembangkan bahan bakar sintetis. Bahkan, Porsche
akan produksi bahan bakar tersebut pada tahun depan.
Semua itu dilakukan Porsche dan BMW agar mobil-mobil lama mereka,
dapat menjelajah lebih lama di jalanan Eropa.