Mobil Nissan Indonesia

Nissan, brand asal Jepang yang telah malang melintang di industri otomotif Tanah Air. Merek mobil satu ini sejatinya sudah ada pada era tahun 1960-an.

Menurut informasi yang dihimpun Otoloka, Nissan pertama kali menapaki pasar otomotif dengan memboyong produk sport utility vehicle (SUV) mereka, yakni Nissan Patrol.

Tepat di tahun 1969, melalui PT Indokaya, selaku agen tunggal mulai menawarkan produk-produk terbaru. Namun uniknya bukan langsung menawarkan merek Nissan, melainkan Datsun.

Pada tahap awal bahkan PT Indokaya justru memproduksi Datsun Sena di Indonesia, dengan kandungan lokal mencapai 75 persen. Hal ini dilakukan pabrikan untuk menjawab aturan pemerintah terkait program lokalisasi untuk kendaraan roda empat.

Era tahun itu, Datsun Sena rata-rata diproduksi sebanyak 150 unit per bulan. Perjalanan itu terus berlanjut, hingga akhirnya pada 14 April 1981, agen tunggal merek Datsun bergeser ke PT Wahana Wirawan.

Di bawah naungan Wahana Wirawan inilah, awal munculnya banyak produk-produk Nissan bermunculan di Indonesia. Mulai dari Jeep Nissan Patrol 2.8 liter 4WD, lalu Laurel, Sunny, hingga Stanza yang diperuntukan sebagai kendaraan taksi pada masa itu.

Dari situ, Wahana Wirawan juga mulai menjajakan taksi produksi mereka hampir ke seluruh wilayah di Tanah Air. Perjalanan perusahaan tak semulus yang dibayangkan, dan sempat mengalami pergolakan ekonomi.

Hingga akhirnya PT Indomobil Trada Nasional mengakuisisi sebagai agen tunggal Nissan di Indonesia. Tak hanya itu, perusahaan ini pun mendeklarasikan diri sebagai perusahaan perdagangan kendaraan bermotor baik mobil baru maupun bekas, aksesori, hingga bengkel perwakilan Nissan di Tanah Air.

Gebrakan Nissan di pasar global pun berdampak pada pasar domestik. Seperti diketahui tahun 2001, Nissan bergabung dengan Renault secara internasional.

Hal ini tentunya juga memengaruhi pasar domestik. Di mana Indomobil Grup juga menjalin kerja sama dengan Renault Perancis untuk memasarkan produk Renault di Indonesia.

Pada tahun 2001 tersebut sebagai momentum munculnya Nissan Motor Indonesia (NMI) lahir di Indonesia sebagai agen pemegang merek di Tanah Air. Tak tanggung-tanggung, NMI pun turut membangun pabrik di Indonesia yang berada di Purwakarta, Jawa Barat.

Pabrik itu memiliki kapasitas produksi hingga 180 ribu unit per tahun.  Adapun pabrik tersebut memproduksi Nissan March, Juke, Evalia, Grand Livina, hingga X-Trail.

Seiring dengan semakin luasnya pasar Nissan di Indonesia. NMI pun akhirnya memutuskan untuk turut memproduksi mobil merek Datsun di Indonesia.

Dari sinilah awalnya lahir sosok Datsun GO dan GO+ yang dirilis pada tahun 2014 lalu. Empat tahun berselang, Datsun Cross pun turut dirakit secara lokal.

Saat era kesuksesan yang diraih Nissan, sejatinya banyak line-up produk-produk kendaraan mewah yang ditawarkan di Indonesia. Contohnya Nissan Elgrand yang hadir sebagai pesaing Toyota Alphard.

Ada juga Nissan Teana, sedan mewah yang jadi pilihan banyak kaum jetset di Tanah Air. Serta brand mobil mewah, Infinity yang sempat di jajakan untuk pasar domestik.

Namun sangat disayangkan, kesuksesan yang diraih Nissan tidak bertahan lama. Karena pabrik Nissan harus tutup pada pertengahan tahun 2020 lalu.

Tak hanya itu, Datsun dan Infinity pun turut terkena imbasnya. Kini kedua merek itu tak lagi tersedia untuk pasar otomotif Tanah Air.

Kini tinggal Nissan yang mencoba untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan di industri otomotif Indonesia. Modalnya memang melalui produk-produk terbaru mereka.

Salah satunya adalah Nissan Livina, yang dibangun dari basis Mitsubishi Xpander. Nissan Livina merupakan buah aliansi pabrikan antara Mitsubishi dan Nissan yang kini berada dibawah satu naungan.

Selain Livina, Nissan juga punya sejumlah line-up produk lainnya, seperti Nissan Serena, Nissan X-Trail, Nissan Terra, Nissan Navara. Menurut informasi, Nissan March kini tak lagi tersedia di dealer-dealer Nissan di Indonesia.

Pertanyaannya, sampai mana nafas Nissan mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan pasar otomotif Indonesia? Kita lihat bersama bagaimana kiprah Nissan selanjutnya.