Otoloka.id- Setelah sekian lama absen menghadirkan sepedamotor penjelajah, PT Astra Honda Motor selaku agen pemegang merek Honda Motor di Indonesia, merilis Honda CRF 150L pada 2017 lalu. Mengetahui adik dari Honda CRF 250 Rally ini hadir, Ardi langsung kepincut dengan tampilannya.

Waktu berganti, namun keinginan Ardi terhadap sepedamotor dual-purpose masih menggebu. Di tahun 2020 ia resmi meminang Honda CRF 150L dalam kondisi bekas. Meski begitu, ia mengakui kalau sepedamotor bekas yang baru ia beli itu masih dalam kondisi baik.

“Secara desain, Honda CRF 150L punya tampilan yang simpel namun tetap kelihatan gagah dan garang khas motor off-road. Dengan bodi yang ramping, membuatnya  sangat nyaman dan mudah saat  bermanuver baik medan ekstrem maupun jalan raya,” papar Ardi.

Tak cuma kondisi unitnya yang terbilang baik, Ardi juga merasakan sendiri performa mesin 150 cc yang juga digunakan pada Honda CB150 Verza ini cukup mumpuni, karena bertenaga puncak 12,7 hp dan torsi mencapai 12,43 Nm, sehingga lumayan oke diajak “trabasan” di berbagai medan.

“Jangkauan putaran mesin yang pendek membuatnya nyaman digunakan di medan yang sangat berat, karena torsi yang dihasilkan lebih melimpah. Tak hanya torsi yang besar, namun konsumsi bahan bakarnya juga terbilang cukup irit,” lanjut Ardi.

Lucunya, Ardi yang punya tinggi badan sekitar 168 cm merasa kesulitan menjaga posisi sepedamotor dengan ground clearance 285 mm ini, tetap stabil saat berada di kemacetan.

Dengan tinggi jok 869 mm, ia juga harus jinjit ketika berhenti di lampu merah. Maklum sih, rata-rata tinggi pria dewasa Indonesia menurut ourworldindata.org cuma 164 cm, jadi wajar kalau kesulitan.

“Selain mesti jinjit, desain indikator spidometer Honda CRF 150L juga menurut saya kurang menarik dan minim informasi, seperti tidak adanya rpm, informasi temperatur mesin, dan posisi gear. Ya walaupun sudah full digital,” keluhnya.

Mengetahui kondisi ibu kota yang penuh dengan kemacetan dan banyak lampu merah, akhirnya Honda CRF 150L kesayangannya menjadi sepedamotor yang dipakai saat weekend dan waktu senggang saja, alias jadi jarang digunakan.

Sepedamotor yang jarang dipakai, sudah pasti perawatannya kurang terpantau. Tetapi, Ardi tidak menemui masalah berarti pada sepedamotor miliknya. Mesin pesaing Kawasaki KLX 150 ini tetap bandel, dan awet dengan perawatan minim.

“Meski sudah berumur sekitar 6 tahun, sampai sekarang belum pernah ketemu masalah berarti, sih. Perawatan motor ini cukup mudah, saya hanya melakukan service rutin dan ganti oli setiap 3 bulan sekali,” lanjut Ardi menambahkan.

Sebelum menutup pembicaraan, Ardi berpesan bahwa Honda CRF 150L dapat dijadikan pilihan yang hobi jelajahi berbagai medan, karena memiliki performa mumpuni, bahan bakar irit, dan perawatan yang mudah. Selain itu harga jual kondisi bekasnya cukup terjangkau. 

• loading...
• Suka 0